1. Motor Pada Roda (Penggerak): terdapat 3 pilihan yaitu; di pasang di roda belakang, di roda depan, di kedua roda. Umumnya orang memilih memasang di salah satu roda. Pemasangan di roda belakang memberikan daya dorong lebih saat di tanjakan. Juga ada dua tipe motor berdasarkan cara kerjanya, brushed & brushless. Untuk tipe pertama brushes memiliki umur pakai sehingga harus diganti, sedang tipe brushless tidak. Makin besar ukuran watt tentu daya dorong lebih kencang, tapi tentu memerlukan daya lebih besar juga.
2. Baterai: Ini menjadi sumber daya untuk menggerakkan motor. Volt disesuaikan dengan spesifikasi motor. Untuk Ampere, makin besar nilainya maka makin jauh daya jangkaunya. Baterai biasa disimpan dengan menggunakan dudukan di bagian belakangan, di frame tengah atau paling praktis di depan stang. Tapi jika baterai cukup berat biasa dipasang di belakang demi kestabilan & keseimbangan. Umumnya kit disertai baterai 12AH yang mana memberi daya jangkau antara 10 sampai 60 km per satu kali pengisian.
jarak tempuh = jumlah baterai; ampere; volt / watt; kecepatan
Dibedakan dari bentuknya, baterai ada yang berbentuk kotak seperti accu pada umumnya, ada juga yang berbentuk tabung seperti botol minuman
Sedang dari jenisnya, ada baterai LiFePO4, LiPo, Li-On, accu kering & accu basah. Perbedaan LiPo & Li-On adalah pada sisi elektrodanya. Yang pertama menggunakan Lithium Ferrous Phosphate, dan yang kedua menggunakan Lithium Cobalt Manganese. Keunggulan LiFePO4 adalah baterai dapat dicharge kapan saja, lebih tidak rewel, memiliki umur lebih panjang dan proses charging lebih cepat. Tentu beberapa keunggulan ini harus ditukar dengan dana yang lebih besar.
3. Kendali (Pengatur Kecepatan): Alat untuk pengatur kecepatan ini ada 2 macam, yaitu throttle control yg mengatur gas dari stang sepeda atau pedal assist system (PAS) yang mengaktifkan motor lewat kaki. Tetapi umumnya orang memilih kendali lewat throttle control. Juga terdapat sebuah indikator baterai yang dapat dipasang di stang.
Sepeda Motor Hybrid (Tenaga Listrik/Bensin)
Prinsipnya sama dengan sepeda listrik, hanya saja penggerak tenaga listrik dipasang di roda depan agar tidak mengganggu sistem penggerak mesin bensin yang biasanya terletak di roda belakang. Jadi jika kita menginginkan penggerak bertenaga listrik/baterai, maka penggerak di roda depan yg kita hidupkan. Sebaliknya jika ingin bertenaga bensin maka roda belakang yang dihidupkan. kita bisa mengubah sepeda ontel menjadi sepeda listrik.
Contoh Sepeda Listrik: Berikut kiriman Eddy Santoso dari Solo, contoh rakitan MTB E bike 2012 dan Costumized E bike. Yang Customed E bike hasil modifikasi dari sepeda motor listrik Dayang, sebagian body dibuang dan ditambah costum sendiri.
Spesifikasi:
Power : 1500W
Motor : Brushless gearless hub motor
Motor efficiency : >85%
Magnet size : 35mm
Phase angle : 120 degree
3 Switch Power Speed : 1-2-3
Battery Li po : 48v20Ah with BMS , Rear rack case, weight 5,2kg
Cycle life : 1000 times
Controller :48v35Ah weight 0,8kg (18 Mosfet)
Range : 50 - 60km
Charging time : 2-4 hours
Top Speed : 70 - 80 km/h
Sensor : Brake level
Axel size/ Dropout spacing : 142mm x 12 mm
Rims : Doble wall 36H , spoke : 10G
Langkah Berikutnya?
Perhatikan ketebalan ban & sistem pengereman! Untuk ukuran ban dan ringannya beban sepeda sebetulnya penggerak 250 watt cukup. Jika tenaga ingin lebih besar sebaiknya ketebalan ban harus ditambah. Juga sistem pengereman diganti dengan disc brake/cakram atau hydraulic brake.
Beberapa alat-alat yang dibutuhkan ini dapat diperoleh dari penjual di menu "Jual/Beli" atau klik link ini. Perlu teman ngobrol tentang ini? Silahkan gabung, klik menu "Komunitas" di bagian atas halaman. Pilih bentuk yang paling cocok & jangan sungkan bertanya. Ayo bersama-sama perjuangkan slogan yang sudah kita dengungkan sejak lama, yaitu menuju sebuah bangsa mandiri energi. dikutip dalam KendaraanListrik.com. (ws/kl)
0 komentar:
Posting Komentar